BERITA

Konsolidasi PMO Kementerian Kesehatan: Menguatkan Peran Strategis dalam Transformasi Kesehatan

Jakarta, Mei 2025 — Kemenkes Corporate University (Kemenkes CorpU) menggelar kegiatan Konsolidasi Project Management Office (PMO) pada Jumat (16/5) sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi, koordinasi, dan efektivitas peran PMO dalam mengawal agenda transformasi sistem kesehatan nasional.

Bertempat di Aula Siwabessy Kementerian Kesehatan, kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan, Sekretaris Jenderal, pejabat eselon I dan II, serta 103 anggota PMO dari seluruh unit eselon I di lingkungan Kemenkes. Turut hadir sebagai narasumber ahli Chalid Tamimi seorang principal consultant dalam  Project Portfolio Management area, specialist in PMO development yang sejak tahun 2024 telah memberikan pelatihan kepada para PMO dan Ketua Tim Kerja di Kemenkes.

 

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Kesehatan RI, menekankan bahwa PMO bukan sekadar pengelola proyek, tetapi adalah katalisator perubahan dan penjaga semangat transformasi. “PMO adalah penggerak sistem, pemecah kebuntuan, dan penjaga nyala transformasi. Mereka ibarat kompas di tengah kabut, memberikan arah dan menyalakan semangat di lapangan,” ujarnya dengan penuh apresiasi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenkes menggarisbawahi pentingnya memperkuat fungsi PMO sebagai strategic partner yang memiliki peran aktif dalam manajemen risiko, analisis perubahan, hingga pemberian masukan berbasis data. “PMO harus menjadi problem solver, enabler, dan agen integrasi yang memastikan eksekusi berada pada jalur transformasi,” tegasnya.

Dalam kegiatan ini, turut disosialisasikan PMO Playbook, pedoman operasional PMO oleh Biro Organisasi dan SDM. Selain itu, Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan menyampaikan penjabaran peran PMO dalam koordinasi dan monitoring target program, sementara Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur menyampaikan rencana penguatan kompetensi melalui pelatihan terstruktur, termasuk pemanfaatan platform LMS dan MOOC.

Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur menyoroti bahwa PMO telah menjadi bagian krusial dalam percepatan pencapaian target organisasi. “PMO yang hebat bukan hanya mencatat progres, tapi menciptakan momentum,” ujarnya, seraya menyampaikan harapan agar forum ini menjadi ajang refleksi bersama atas pencapaian dan tantangan yang dihadapi.

Diskusi dan sesi berbagi pengalaman antar PMO juga menjadi bagian penting dari acara, guna menghimpun masukan dari lapangan serta merumuskan langkah strategis ke depan.

Dengan terselenggaranya konsolidasi ini, Kementerian Kesehatan berharap dapat membangun ekosistem kerja yang lebih kolaboratif, agile, dan berdampak, menjadikan PMO sebagai tulang punggung transformasi berkelanjutan menuju sistem kesehatan Indonesia yang lebih kuat dan responsif.

Hastag