Depok, 20 Mei 2025
Kementerian Kesehatan RI kembali menorehkan prestasi dalam ranah komunikasi publik dengan meraih Gold Winner untuk Kategori Informasi Pelayanan Publik dan gelar Top Spokesperson yang diberikan kepada Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Aji Muhawarman, dalam ajang Makaravox UI PR Awards 2025.
Penghargaan yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia ini merupakan bentuk apresiasi terhadap instansi pemerintah yang dinilai berhasil menghadirkan komunikasi publik yang inovatif, berdampak luas, dan membangun kepercayaan publik di era digital.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan semata capaian personal maupun institusional, tetapi cerminan dari kerja kolektif seluruh insan humas Kementerian Kesehatan yang selama ini terus berinovasi dalam menyampaikan informasi kesehatan secara transparan, cepat, dan inklusif kepada masyarakat.
“Kami percaya bahwa komunikasi adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan. Di tengah transformasi sistem kesehatan nasional, kepercayaan publik hanya dapat dibangun melalui komunikasi yang terbuka, tanggap, dan solutif,” ujar Aji.
Pengakuan ini juga memperkuat posisi Kementerian Kesehatan sebagai institusi publik yang adaptif terhadap perkembangan teknologi komunikasi dan kebutuhan masyarakat yang terus berubah. Strategi komunikasi kesehatan publik kini tidak hanya berbasis kanal konvensional, tetapi juga memanfaatkan platform digital, kecerdasan buatan (AI), dan narasi berbasis empati.
“Kami tidak bekerja untuk penghargaan, tetapi untuk memastikan setiap warga negara mendapat informasi yang tepat waktu, akurat, dan mampu mendorong perubahan perilaku hidup sehat. Apresiasi ini menjadi energi tambahan untuk terus memperkuat ekosistem komunikasi kesehatan di Indonesia,” tambah Aji.
Makaravox UI PR Awards 2025 menilai dari berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Dalam Kategori Informasi Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan unggul atas kementerian/ lembaga lain karena kemampuannya menjaga konsistensi narasi, kecepatan tanggap terhadap isu krisis kesehatan, serta penguatan kolaborasi komunikasi di tingkat pusat hingga daerah.
Penghargaan ini juga mempertegas komitmen Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan sistem kesehatan nasional yang berpihak pada masyarakat, tidak hanya dari sisi layanan, tetapi juga dari cara negara berkomunikasi kepada masyarakat.
“Penghargaan ini milik seluruh tenaga humas kesehatan, dari pusat hingga puskesmas. Semoga ini menjadi pengingat bahwa kerja komunikasi publik bukan kerja belakang layar—ini kerja strategis yang menyelamatkan nyawa,” pungkas Aji. (SK)