Disini anda dapat mengunduh laporan pemantauan harian berpotensi kejadian Krisis Kesehatan tanggal 19 Oktober 2025 Lihat Laporan Pemantauan Harian Pusat Krisis Kesehatan 19 Oktober 2025
Disini anda dapat mengunduh laporan pemantauan harian berpotensi kejadian Krisis Kesehatan tanggal 18 Oktober 2025 Lihat Laporan Pemantauan Harian Pusat Krisis Kesehatan 18 Oktober 2025
Disini anda dapat mengunduh laporan pemantauan harian berpotensi kejadian Krisis Kesehatan tanggal 17 Oktober 2025 Lihat Laporan Pemantauan Harian Pusat Krisis Kesehatan 17 Oktober 2025
Disini anda dapat mengunduh laporan pemantauan harian berpotensi kejadian Krisis Kesehatan tanggal 16 Oktober 2025 Lihat Laporan Pemantauan Harian Pusat Krisis Kesehatan 16 Oktober 2025
Bandung, 4 Maret 2022 – Melihat potensi perkembangan teknologi kesehatan dalam negeri, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan optimis Indonesia dapat menjawab tantangan dan potensi dalam meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dengan mengandalkan teknologi. “Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk mendorong lahirnya inovasi baru di bidang kesehatan termasuk bioteknologi dan teknologi kesehatan,” kata Menkes Budi dalam sambutannya secara virtual pada Roadshow Ecosystem Meet-up 2022 di Bandung, Jumat (4/3).Seperti inovasi tele-kesehatan (telemedicine) yang berkembang secara pesat dengan didukung oleh pemanfaatan potensi penetrasi internet di Indonesia, yaitu sebesar 76,8 persen. Industri bioteknologi modern terkini juga telah banyak berkontribusi dalam aspek pencegahan, diagnosis, hingga pengobatan penyakit.Menurut Menkes Budi, berbagai potensi tersebut harus diintegrasikan yang didukung dengan skenario jangka panjang untuk memastikan pertumbuhan ekosistem health-tech dan bio-tech berkelanjutan. Salah satunya melalui regulatory sandbox.“Kementerian Kesehatan sedang menyiapkan regulatory sandbox untuk menjembatani kebutuhan pengembang inovasi dengan regulator kesehatan sekaligus memberikan jaminan kepada investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan rintisan,” tegas Menkes Budi.Ecosystem Meet-up: Ajang Temu Para Inovator Teknologi KesehatanRoadshow Ecosystem Meet-up merupakan bagian dari rangkaian Health Innovation Sprint Accelerator 2022 yang diselenggarakan oleh Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (DTO Kemenkes) mulai tanggal 2 sampai 17 Maret 2022 di Medan, Bandung, Surabaya, Makassar dan diakhiri dengan demo day di Jakarta.Ajang temu para inovator teknologi kesehatan ini diikuti oleh 15 peserta terpilih dari 105 tim yang diseleksi berasal dari startup, penyedia fasilitas kesehatan, perguruan tinggi, lembaga penelitian, hingga industri kesehatan di Indonesia.“Melalui acara ini, Kemenkes ingin mendorong kolaborasi dan menggandeng berbagai stakeholders untuk memastikan berjalannya digitalisasi dan pengembangan teknologi kesehatan di Indonesia,” kata Chief of DTO Kemenkes, Setiaji.Berkaca dari pesatnya perkembangan fintech pasca krisis ekonomi di tahun 1998, Setiaji juga mengungkapkan optimisnya hal yang sama juga akan terjadi dengan teknologi kesehatan di Indonesia.“Belajar dari krisis kesehatan pandemi COVID-19 ini, saya juga berharap hal tersebut juga terjadi pada teknologi kesehatan hingga muncul unicorn baru dari bidang health-tech dan bio-tech,” kata Setiaji.Berita ini dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi Digital Transformation Office (DTO), Kementerian Kesehatan RI. Hotline COVID-19, PeduliLindungi, dan telemedisin Isoman hubungi WhatsApp Kemenkes RI pada nomor 0811 1050 0567, email [email protected], Call Center 119 ext. 9Artikel ini telah disiarkan sebelumnya pada xxx melalui website dto.kemkes.go.id oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi-Tim Transformasi Teknologi dan Digitalisasi Kesehatan (Pusdatin-TTDK), Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567 atau email [email protected].
Bogor, 14–17 Oktober 2025Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Cadangan Kesehatan Emergency Medical Team (TCK-EMT) Tipe 2 Indonesia dalam Manajemen Operasionalisasi Rumah Sakit Lapangan dan Penanganan Kasus Kimia, Biologi, Radiologi, dan Nuklir (KBRN).Kegiatan ini berlangsung selama empat hari di Kota Bogor, Jawa Barat, dan diikuti oleh Tenaga Cadangan Kesehatan Emergency Medical Team (TCK-EMT) Tipe 2 Indonesia.Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas TCK-EMT Tipe 2 Indonesia dalam menghadapi situasi kedaruratan kesehatan akibat bencana maupun kejadian luar biasa yang melibatkan ancaman KBRN. Peserta mendapatkan pembekalan teori dan praktik terkait manajemen operasional rumah sakit lapangan, manajemen air bersih, pengukuran kebutuhan listrik rumah sakit lapangan, manajemen logistik rumah sakit lapangan, sistem komando penanganan darurat, serta simulasi respons cepat terhadap insiden KBRN.Dalam sambutannya, Kepala Pusat Krisis Kesehatan menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas Tenaga Cadangan Kesehatan merupakan bagian penting dari upaya pemerintah dalam memperkuat sistem kesehatan nasional, khususnya sistem ketahanan tanggap daturat.Melalui kegiatan ini, Pusat Krisis Kesehatan berkomitmen untuk terus memperkuat jejaring Emergency Medical Team (EMT) dan memastikan kesiapsiagaan tenaga kesehatan khususnya EMT Type 2 dalam menghadapi berbagai bentuk kedaruratan kesehatan di level nasional, regional dan global.