Disini anda dapat mengunduh laporan pemantauan harian berpotensi kejadian Krisis Kesehatan tanggal 24 November 2025 Lihat Laporan Pemantauan Harian Pusat Krisis Kesehatan 24 November 2025
Disini anda dapat mengunduh laporan pemantauan harian berpotensi kejadian Krisis Kesehatan tanggal 23 November 2025 Lihat Laporan Pemantauan Harian Pusat Krisis Kesehatan 23 November 2025
Disini anda dapat mengunduh laporan pemantauan harian berpotensi kejadian Krisis Kesehatan tanggal 22 November 2025 Lihat Laporan Pemantauan Harian Pusat Krisis Kesehatan 22 November 2025
Jakarta — Program Magang Kolaborasi Kepemimpinan Transformatif dalam rangka penguatan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) telah dilaksanakan pada 10–19 November 2025 bertempat di Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan (BB Binomika) Jakarta. Program ini diikuti oleh 10 peserta yang berasal dari berbagai perwakilan unit kerja di Kementerian Kesehatan. Kegiatan magang ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang manajemen mutu laboratorium serta mendukung pelaksanaan transformasi sistem kesehatan melalui penguatan peran PME dalam menjamin kualitas hasil pengujian. Selama pelaksanaan program, peserta mendapatkan pendampingan dari para mentor dan fasilitator, yaitu: Dr. dr. Trihono – Fasilitator Ahli Ir. Lydia Indriati Rosa – Mentor Lokus Fasilitator Kesprimkom – Fasilitator Pendamping Para mentor memberikan bimbingan substantif dan teknis terkait penguatan mutu laboratorium, kepemimpinan transformatif, serta penyusunan rencana aksi implementatif yang berbasis kebutuhan unit kerja.Adapun materi utama yang disampaikan selama kegiatan meliputi: Kepemimpinan Transformatif dan Peran PME, mencakup prinsip kepemimpinan adaptif, manajemen perubahan, dan peran strategis PME dalam peningkatan kualitas layanan laboratorium. Transformasi Ketahanan Kesehatan dan Peran PME, yang menekankan kontribusi PME dalam mendukung sistem kesehatan yang tangguh dan responsif. Standar Mutu Laboratorium, meliputi penerapan standar, evaluasi mutu, dan pemanfaatan data dalam peningkatan kinerja. Presentasi Rencana Aksi (Action Plan) pada tanggal 19 November 2025 sebagai bagian dari penyelarasan program dan penyempurnaan rencana implementasi di masing-masing unit kerja. Kegiatan dikemas dalam bentuk pembelajaran intensif yang memadukan sesi paparan, diskusi, observasi, serta penyusunan rencana aksi berbasis isu dan tantangan di lapangan. Tahap Implementasi Rencana AksiUsai pelaksanaan magang di BB Binomika, peserta akan melanjutkan kegiatan pada tahap implementasi rencana aksi di unit kerja masing-masing mulai 20 November hingga 18 Desember 2025. Tahap ini menjadi bagian penting untuk memastikan keberlanjutan pembelajaran serta penerapan langsung strategi peningkatan mutu laboratorium.Expose Hasil dan Penutupan ProgramSebagai akhir rangkaian kegiatan, akan diselenggarakan Expose Hasil dan Penutupan Program Magang pada Jumat, 19 Desember 2025. Pada kegiatan tersebut, peserta akan mempresentasikan capaian implementasi rencana aksi, tantangan yang dihadapi, serta rekomendasi peningkatan mutu di masa mendatang.Program Magang Kolaborasi Kepemimpinan Transformatif ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas Labkesmas dalam menjaga kualitas hasil pengujian, memperluas praktik baik dalam PME, serta mendukung percepatan transformasi kesehatan melalui peningkatan mutu laboratorium secara berkelanjutan.
Jakarta — Program Mentorship Eksternal Pranata Humas yang diinisiasi oleh Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur (P2KA) bekerja sama dengan Biro Komunikasi dan Informasi Publik (Rokom) Kemenkes, selaku pembina Jabatan Fungsional Pranata Humas di lingkungan Kementerian Kesehatan, resmi ditutup pada Jumat, 7 November 2025. Acara penutupan dikemas dalam bentuk Expose Hasil dan berlangsung hybrid di kantor berita ANTARA dengan menghadirkan pemaparan karya dari 10 peserta yang merupakan pejabat fungsional Pranata Humas dari berbagai unit kerja di Kemenkes dan mentor unit kerja masing-masing.Selama satu bulan pelaksanaan, terhitung sejak dibuka pada 8 Oktober 2025, program ini menghadirkan pola blended learning yang memadukan pembelajaran luring di kantor berita ANTARA dan breakthrough session secara daring. Metode tersebut memungkinkan peserta memperoleh pengalaman langsung dari praktisi media profesional sekaligus memperdalam teori dan praktik kehumasan di lingkungan digital.Dalam program ini, peserta mendapatkan tiga materi inti yang dirancang sesuai dengan kebutuhan kompetensi kehumasan modern, yaitu data-driven media, rancangan publikasi infografis, serta kepemimpinan media. Seluruh materi disampaikan oleh mentor utama dari ANTARA.Pada sesi Expose Hasil, sepuluh Pranata Humas mempresentasikan karya akhir yang mereka susun selama program, mulai dari rancangan publikasi berbasis data hingga konsep kepemimpinan komunikasi yang kontekstual. Para mentor memberikan masukan, apresiasi, serta penguatan untuk memastikan produk komunikasi publik yang dihasilkan para peserta semakin berkualitas dan relevan. Para peserta menyampaikan rasa bangga dan antusiasme mereka terhadap kesempatan belajar langsung dari ahli media nasional. “Pengalaman Pelatihan yang out of the box karena baru kali ini mentoring di gedung narasumber sehingga dapat merasakan aura dan semangat belajar yang meningkat”, ujar salah satu peserta.P2KA dan Rokom Kemenkes berharap kemitraan dengan ANTARA dapat terus dilanjutkan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas SDM kehumasan pemerintah. Melalui program ini, para Pranata Humas diharapkan mampu beradaptasi dengan dinamika komunikasi publik yang semakin cepat, berbasis data, dan menuntut kreativitas tinggi.Penutupan program ini menandai langkah penting dalam pembinaan berkelanjutan Pranata Humas, sekaligus memperkuat sinergi antara instansi pemerintah dan media dalam menghadirkan informasi publik yang profesional, kredibel, dan mudah diakses masyarakat.
Depok - Kementerian Kesehatan melalui Kemenkes Corporate University bersama BPSDM Kementerian Hukum (Kemenkum) menyelenggarakan Program Mentorship Eksternal JF Perancang Peraturan Perundang-undangan sebagai upaya memperkuat kompetensi perancang regulasi di lingkungan Kemenkes.Sepuluh (10) Pejabat Fungsional Perancang Peraturan Perundang-undangan Ahli Muda mengikuti program mentorship sejak 30 September hingga 17 November 2025. Mentorship dirancang dengan pendekatan experiential learning, yang menggabungkan pendampingan langsung oleh mentor utama dari Kemenkum dan mentor mentor unit kerja di Kemenkes. Pembelajaran dilaksanakan secara blended melalui sesi luring di Kantor BPSDM Kemenkum, mentoring daring melalui Aplikasi CoP Kemenkum, dan LMS Plataran Sehat. Melalui rangkaian ini, peserta menghasilkan analisis dan rancangan regulasi yang dipresentasikan dalam sesi ekspos hasil. Kolaborasi lintas kementerian ini memperkuat transfer pengetahuan, meningkatkan standar mutu peraturan, serta membangun komunitas praktik perancang di Kemenkes.Program mentorship ini menghasilkan: Laporan analisis, rancangan, atau evaluasi regulasi, Presentasi project akhir yang mendapat tanggapan dari mentor Kementerian Hukum dan mentor unit kerja, Dokumen pembelajaran yang akan dimanfaatkan di KMS Kemenkes Corporate University.Sekretaris Jenderal Kemenkes menutup program secara resmi pada 17 November 2025 dan turut hadir pula Kepala BPSDM Kementerian Hukum. “Kegiatan mentorship ini bukan sekedar proses pendampingan teknis jabatan, tetapi merupakan bagian dari transformasi penuatan sumber daya manusia hukum yang berkarakter, professional, dan berlandaskan nilai-nilai pancasila”, ujar Gusti Ayu Putu Suwardani, BC.I.P., S.H.,M.SI.,CGRE, Kepala BPSDM Kemenkum. Dalam sambutan Sekjen Kemenkes menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Hukum, seluruh peserta dan mentor eksternal serta menekankan bahwa: Pendekatan experiential learning memberikan pembelajaran yang relevan dan kontekstual, serta Kolaborasi lintas kementerian merupakan kunci penguatan kualitas regulasi di sektor Kesehatan. Program mentorship seperti ini akan diperluas untuk mendukung agenda Transformasi SDM Kesehatan dan pengembangan Kemenkes Corporate University. “ Program mentorship ini sangat penting, karena kita belajar tidak hanya dari buku atau di kelas, tapi juga bisa belajar dengan senior-senior kita, ahli-ahli yang punya pengalaman yang panjang. Kadang pengalaman ini tidak kita temukan di bangku kuliah atau di buku ”, ujar Kunta Wibawa Dasa Nugraha, Sekretaris Jenderal Kemenkes. Program ini akan berlanjut pada Batch 2 tahun 2026, sebagai bagian dari komitmen Kemenkes dalam mengembangkan ASN melalui pembelajaran berbasis praktik dan sinergi antar kementerian.