Pusat Krisis Kesehatan Dukung Penguatan Kesiapsiagaan Sektor Swasta Melalui Penjurian Lomba Emergency Medical Treatment 2025

Jakarta, 6 November 2025Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI berperan aktif sebagai tim juri dalam lomba Emergency Medical Treatment (EMT) yang merupakan bagian dari rangkaian Private Sector Resilience Movement 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Gedung Astra Sunter, Jakarta.Kegiatan EMT ini diikuti oleh 19 perusahaan dari sektor swasta yang menurunkan tim first responder-nya untuk berkompetisi dalam memberikan layanan penanganan darurat medis secara cepat, tepat, dan aman sesuai standar keselamatan kerja dan kesehatan.Sebagai tim juri, Pusat Krisis Kesehatan menilai berdasarkan empat aspek utama, yaitu:1.    Prosedur pertolongan pertama (first aid) dalam situasi gawat darurat,2.    Koordinasi dan komunikasi tim saat penanganan,3.    Ketepatan dan kecepatan tindakan medis, serta4.    Kepatuhan terhadap protokol keselamatan lapangan.Melalui kegiatan ini, Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes berupaya mendorong peningkatan kapasitas teknis dan standar penanganan medis darurat di lingkungan sektor swasta. Sektor swasta memiliki peran penting dalam mendukung sistem kesiapsiagaan nasional, terutama dalam upaya tanggap darurat bencana dan kedaruratan kesehatan masyarakat.Ketua Tim Kerja Tanggap Darurat dan Klaster Kesehatan, Budiman menyampaikan bahwa kegiatan seperti EMT ini merupakan langkah konkret dalam membangun sinergi lintas sektor antara pemerintah dan dunia usaha. “Kami melihat partisipasi aktif sektor swasta sebagai bagian dari kekuatan nasional dalam penanggulangan krisis kesehatan. Ketika perusahaan memiliki tim tanggap darurat yang terlatih, maka daya tahan masyarakat terhadap bencana juga semakin kuat,” ujarnya.Melalui ajang Private Sector Resilience Movement (PSRM) 2025, diharapkan terbentuk jejaring kolaborasi yang solid antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam membangun budaya tangguh bencana dan kesiapsiagaan nasional.Dengan semangat “Kita Kuat, Kita Siap, Kita Tangguh”, Pusat Krisis Kesehatan terus berkomitmen memperkuat kapasitas penanganan kedaruratan medis, baik di lingkungan pemerintah maupun dunia usaha, guna mewujudkan Indonesia yang lebih siaga dan tangguh menghadapi bencana.

Bibliobattle HKN 2025: Literasi ASN untuk Generasi Sehat, Masa Depan Hebat

Jakarta, 5 November 2025 — Dalam semangat Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, Perpustakaan Kementerian Kesehatan kembali menggelar Bibliobattle, ajang adu gagasan dan refleksi melalui buku yang melibatkan sembilan Pimpinan Tinggi Pratama dari unit utama di Kementerian Kesehatan, Rabu 5 November 2025.Acara yang berlangsung di Auditorium Siwabessy ini dibuka dengan penampilan musik dari Band CPNS Sekretariat Jenderal, yang membawakan lagu “Panah Asmara” karya Chrisye. Alunan musik membangun suasana hangat dan energik, sekaligus menjadi pembuka sebelum peserta dan audiens menyimak paparan para peserta.Selanjutnya, acara diisi dengan laporan panitia acara dari Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Aji Muhawarman, serta dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan, Bayu Teja Muliawan. Nuansa kolaboratif dan semangat intelektual langsung terasa, mengingat Bibliobattle bukan sekadar lomba, melainkan ruang dialog literasi antar insan Kemenkes untuk berbagi ide, refleksi, dan inspirasi.“Kita sedang membangun generasi sehat—generasi yang berpikir kritis, mencintai ilmu, dan menyalakan api literasi. Kepemimpinan sejati bukan diukur dari jabatan, melainkan dari kemauan untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan,” ujar Bayu Teja  dalam sambutannya.Sebanyak sembilan pejabat tampil mewakili unit utama, masing-masing membawakan buku pilihan yang sarat nilai kehidupan, mulai dari filosofi kepemimpinan, motivasi diri, hingga refleksi sosial. Para peserta tersebut yakni: dr. Etik Retno Wiyati, MARS., M.H. (BKPK) — 1501 Ways to Reward Employees Dr. Jeffri Ardiyanto, M.App.Sc. (Ditjen Farmalkes) — Meraih Mimpi: Biografi Seorang Security Menjadi Staf Ahli Menteri dr. Yanti Herman, SH., M.H.Kes. (Ditjen Keslan) — Kubik Leadership Dr. R.R. Sri Arini Winarti Rinawati, SKM., M.Kep. (Ditjen SDMK) — Filosofi Teras dr. Darmawali Handoko, M.Epid. (Ditjen Kesprimkom) — Pedoman Keselamatan Hayati dr. Imran Pambudi, MPHM. (Ditjen Kesprimkom) — Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat dr. Indri Yogyaswari, MARS. (Sekretariat Jenderal) — Totto-Chan, Gadis Cilik di Jendela Heri Saputra, S.K.M., M.Kes. (Ditjen P2) — Si Anak Pemberani Dr. dr. Then Suyanti, MM. (Ditjen P2) — Mestakung: Rahasia Sukses Juara Dunia Olimpiade Fisika Setiap peserta mempresentasikan gagasan selama 5 menit, disusul komentar reflektif dari Maman Suherman seorang pegiat literasi, yang menambah kedalaman diskusi. Format ini menghadirkan nuansa kolaboratif—di mana buku menjadi titik temu ide, pengalaman, dan nilai kemanusiaan.Kegiatan ini diikuti secara hybrid dengan total 250 audiens luring dan 560 audiens daring. Antusiasme publik juga tampak dari sesi voting daring yang diikuti 1.153 partisipan untuk menentukan peserta favorit. Hasilnya, dr. Etik Retno Wiyati, MARS., M.H. (BKPK) terpilih sebagai peserta favorit Bibliobattle HKN 2025.“Bibliobattle membuktikan bahwa literasi bukan sekadar membaca buku, tapi juga menghidupkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dari literasi lahir empati, inovasi, dan semangat berbagi,” tutur Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik.Melalui kegiatan ini, Kementerian Kesehatan ingin menegaskan kembali pentingnya literasi sebagai fondasi transformasi ASN, terutama dalam Klaster 4 Transformasi Kesehatan: Public Awareness and Knowledge Sharing. Bibliobattle menjadi ruang yang menghubungkan antara gagasan dan aksi—mendorong aparatur untuk menjadi pembaca, pembelajar, sekaligus agen perubahan.Acara ditutup dengan penampilan Band CPNS Sekretariat Jenderal yang membawakan lagu legendaris “Cintaku” dari Chrisye,  menandakan kebersamaan, semangat literasi dan kolaborasi tak hanya hidup di antara halaman buku, tetapi juga dalam harmoni karya dan solidaritas insan Kemenkes.Sebagai penutup, kegiatan ini menghadirkan refleksi ringan yang menyatukan semangat membaca dan bertransformasi:“Buka halaman, hirup aroma, isi pikiran, tenangkan jiwa. Dari buku lahirkan makna, untuk negeri, kita berkarya bersama.” #BibliobattleHKN2025 #GenerasiSehatMasaDepanHebat #PerpustakaanKemenkes #LiterasiKesehatan #KemenkesRI

Diskusi Penyelesaian Pending Klaim JKN di Kalimantan Timur Tingkatkan Akurasi dan Transparansi

Balikpapan, 14 Oktober 2025 — Kementerian Kesehatan melalui Pusat Pembiayaan Kesehatan menggelar kegiatan Penyelesaian Pending Klaim JKN bersama BPJS Kesehatan dan sejumlah rumah sakit di Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan ini bertujuan menyamakan persepsi antara Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam proses verifikasi klaim dan pengkodean diagnosis agar pembayaran klaim berjalan transparan, akurat, dan tepat waktu.Kegiatan yang dilaksanakan di RS Siloam Balikpapan ini dihadiri oleh Tim Kerja Pembiayaan program JKN pada Pusat Pembiayaan Kesehatan, Kemenkes, perwakilan BPJS Kesehatan Cabang, Kedeputian Wilayah dan Pusat, serta perwakilan dari penanggung jawab klaim dan Manajemen RS dari berbagai rumah sakit di Kalimantan Timur terpilih yang mengalami kendala pada klaimnya.Melalui forum ini, dibahas sejumlah isu yang menjadi pending klaim seperti pengkodean diagnosis sekunder (hipokalemia, hiponatremia), penegakan diagnosis pada kasus PCI, serta pengelolaan kasus Program Rujuk Balik (PRB) dan iterasi obat. Selain itu, turut dibahas berbagai kasus klinis lainnya yang sering menjadi temuan dalam proses verifikasi klaim, antara lain Acute Kidney Injury (AKI), Cardiac Arrest, PVC/VES, Chronic Kidney Disease (CKD), Soft Tissue Tumor (STT), Persalinan Normal (O80), Anemia, Respiratory Distress Syndrome (RDS) pada bayi, Infeksi Saluran Kemih (ISK) Komplikata, Hemiplegia akibat Stroke Iskemik, Apendektomi dengan Laparotomi, USG Berulang, AV Shunt dan DJ Stent, serta Pterygium.Diskusi juga menegaskan prinsip koding morbiditas yang dianut dalam JKN (bukan koding mortalitas), pentingnya dokumentasi medis yang lengkap, serta kesesuaian diagnosis dan tindakan dengan ICD-10, ICD-9-CM, PNPK, PPK Rumah Sakit, serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2021 tentang Pedoman INA-CBGs.“Penyelesaian pending klaim ini bukan hanya soal administratif, tetapi juga bagian dari peningkatan mutu layanan dan akuntabilitas pembiayaan JKN. Melalui sinergi ini, kita memastikan dana publik digunakan secara tepat untuk pelayanan yang benar-benar diberikan” ucap Ketua Tim Kerja Pembiayaan Program JKN di FPKTL yaitu dr. Maria Hotnida,MARSKegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Kesehatan untuk memperkuat tata kelola pembiayaan dan klaim JKN di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat Lanjut (FPKTL). Kementerian Kesehatan mendorong dan mengedepankan sistem pembayaran yang efektif, efisien, dan berkeadilan agar pelayanan kesehatan dapat terus berjalan berkesinambungan.Kegiatan serupa akan dilanjutkan di berbagai provinsi lain guna memastikan keseragaman pemahaman dalam penegakan diagnosis, penatalaksanaan, dan pengkodean sesuai regulasi yang berlaku.