Kemenkes Corporate University Resmi Buka Pelatihan Managerial Leader Batch 3: Siapkan Pemimpin Transformasional Kesehatan Masa Depan

Jakarta, 22 Juli 2025 — Kementerian Kesehatan melalui Kemenkes Corporate University secara resmi membuka Pelatihan Managerial Leader Batch 3 Tahun 2025, sebuah program strategis pengembangan talenta yang ditujukan untuk mencetak calon pemimpin yang tangguh dan adaptif di lingkungan Kemenkes. Pembukaan program berlangsung secara blended learning, peserta dari luar daerah mengikuti secara daring, dan pelaksanaan luring bertempat di Auditorium Dr. J. Leimena Gedung Adhyatma Lt 2 Kementerian Kesehatan, dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, bersama jajaran pejabat tinggi madya dan pratama, fasilitator pembelajaran, serta peserta yang merupakan talenta Kemenkes, berasal dari seluruh Indonesia, baik unit pusat maupun UPT di lingkungan Kemenkes.Dalam sambutannya, Wakil Menteri Kesehatan menegaskan bahwa Pelatihan ini bukan sekadar program rutin. Ini adalah bagian dari Learning Journey Kemenkes, sebuah langkah terukur untuk membangun leadership pipeline yang siap menghadapi tantangan kompleks dalam tata kelola kesehatan nasional dan global. “Selama 36 hari ke depan, Saudara-saudara akan melalui rangkaian pembelajaran yang holistik: mulai dari self-learning, distance learning, hingga experiential learning. Pendekatan ini mencerminkan filosofi bahwa kepemimpinan sejati tidak lahir hanya dari teori, tetapi juga dari refleksi, praktik, dan pengalaman nyata,” ujarnya.Lebih lanjut, Wamenkes menekankan pentingnya memiliki digital dan agile mindset, berpikir strategis, serta membangun pola kerja kolaboratif lintas sektor. “Transformasi kesehatan membutuhkan pemimpin yang tidak hanya visioner, tapi juga siap menjadi lilin yang menerangi, kompas yang mengarahkan, dan roda yang menggerakkan perubahan,” tambahnya.Program Managerial Leader Batch 3 akan berlangsung selama 36 hari dengan pendekatan blended learning, mencakup sembilan topik utama dan 39 modul pembelajaran. Kurikulum mencakup Strategic Management, Leadership and Change Management, Decision Making and Problem Solving, Strategic Communication and Interpersonal Skills, Project Management and Execution, Policy Development and Implementation, Ethics and Integrity, Performance Measurement, Evaluation and Data Analysis, Achieving Service Excellence, Design Thinking hingga experiential learning. Metode experiential learning yang digunakan dalam pelatihan managerial leader ini memfokuskan pada 3 metode pembelajaran, yaitu: Action Learning di sejumlah institusi kesehatan strategis, Expert Sharing, dan Benchmarking Virtual ke lembaga nasional dan internasional seperti: Centers for Disease Control and Prevention,  Association of Public Health Laboratories, Rumah Sakit Siloam Group dan Airport Health Singapore.Pelatihan ini terselenggara atas kerja sama Kemenkes Corporate University dengan Lembaga Administrasi Negara, IPMI International Business School, SBM ITB, dan Universitas Prasetiya Mulya. Ke depan, lulusan program ini diharapkan menjadi penggerak utama transformasi di lingkungan kerja masing-masing, sekaligus menjadi role model dalam kepemimpinan.“Melalui pelatihan ini, saya harap Saudara dapat menggali lebih dalam siapa diri Saudara sebagai calon pemimpin, serta membangun jejaring dan kolaborasi lintas unit yang akan menjadi pondasi penting dalam menghadapi tantangan di masa depan,” tutup Wamenkes.

Kemenkes Gelar Pelatihan Diplomasi Kesehatan Global untuk Tingkatkan Peran Indonesia di Kancah Internasional

Jakarta, Juli 2025 – Kementerian Kesehatan RI melalui Kemenkes Corporate University (CorpU) menggelar Pelatihan Diplomasi Kesehatan Global bagi pejabat eselon II dan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II. Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas para pengambil kebijakan dalam menghadapi tantangan kesehatan global yang semakin kompleks, mulai dari pandemi, penyakit menular, hingga dampak perubahan iklim terhadap kesehatan.Dengan menggandeng sejumlah pakar dari Kementerian Luar Negeri dan WHO, pelatihan yang berlangsung dalam dua batch ini menawarkan materi komprehensif seputar tata kelola kesehatan global, teknik negosiasi, hingga etiket diplomasi internasional. Batch pertama digelar pada 15-16 Juli 2025 untuk pejabat eselon II Kemenkes, sementara batch kedua pada 2-3 Oktober 2025 di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta, khusus bagi peserta PKN Tingkat II."Diplomasi kesehatan adalah seni mengadvokasi kepentingan nasional di tengah dinamika global. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan para pemimpin kesehatan Indonesia tidak hanya paham kebijakan, tetapi juga mahir berdiplomasi," ujar Sekretaris Jenderal Kemenkes dalam pembukaan acara.Pelatihan ini mengusung pendekatan praktis, di mana peserta tidak hanya mendapatkan teori tetapi juga terlibat langsung dalam simulasi sidang internasional dan praktik penyusunan perjanjian kesehatan global. Salah satu fokus utama adalah pembahasan isu Pandemic Treaty yang sedang menjadi perhatian dunia.Kolaborasi lintas sektor menjadi nilai tambah pelatihan ini. Institut Pariwisata Trisakti turut berkontribusi memberikan pelatihan table manner, sementara Kemenlu membekali peserta dengan teknik komunikasi lintas budaya dan negosiasi strategis.Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat posisi tawar Indonesia di berbagai forum kesehatan global sekaligus meningkatkan kapasitas SDM kesehatan dalam menjawab tantangan era disrupsi. #DiplomasiKesehatan #KemenkesGlobal #IndonesiaSehat #KemenkesCorpU

Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi dan Jadwal Pelaksanaan Ujian Dinas dan UKPPI tahun 2025

 Unduh Pengumuman

ASN Biro Umum Jalani Pengukuran Kebugaran Periode III Tahun 2025

Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kebugaran dan produktivitas pegawai, Biro Umum Kementerian Kesehatan menyelenggarakan kegiatan pengukuran kebugaran bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Biro Umum untuk Periode III tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, pada Kamis dan Jumat, 17–18 Juli 2025, dan turut dihadiri langsung oleh Kepala Biro Umum, Sjamsul Ariffin.Pengukuran kebugaran dilakukan di lobi dan ruang kaca lantai 4 Biro Umum dengan melibatkan seluruh Tim Kerja yang ada di bawah koordinasi Biro Umum. Adapun indikator kesehatan yang diperiksa meliputi gula darah, lemak darah/kolesterol, asam urat, tekanan darah, serta indeks massa tubuh (IMT) melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang.Selain pengukuran langsung, para pegawai juga diwajibkan mengikuti tes kebugaran fisik melalui metode rockport test yang dapat dilakukan secara mandiri menggunakan aplikasi SIPGAR. Hasil pengukuran tersebut kemudian dikirimkan melalui tautan form konfirmasi sebagai bagian dari dokumentasi kesehatan pegawai.Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Biro Umum untuk membudayakan pola hidup sehat di lingkungan kerja. Dengan pemantauan kesehatan secara rutin, diharapkan para ASN dapat menjaga keseimbangan antara kinerja dan kebugaran jasmani, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat, produktif, dan berkesinambungan.

Kementerian PANRB Lakukan Benchmarking Tata Kelola Sarpras ke Kementerian Kesehatan

Kementerian Kesehatan melalui Biro Umum menerima kunjungan kerja dari Biro Umum dan Keuangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dalam rangka benchmarking tata kelola sarana dan prasarana (sarpras) kantor pusat, Kamis (10/7), di Ruang Rapat RTH. Kegiatan ini mengusung semangat kolaboratif antar kementerian dalam mengembangkan pengelolaan fasilitas pendukung kerja yang efisien, fungsional, dan manusiawi.Dari Kementerian PANRB, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ario Wiriandhi selaku Kepala Biro Umum dan Keuangan. Sementara itu, dari Kementerian Kesehatan hadir Kepala Biro Umum, Sjamsul Ariffin, beserta jajaran tim teknis yang menangani pengelolaan sarpras dan pelayanan internal di lingkungan kantor pusat.Benchmarking ini merupakan tindak lanjut dari surat permohonan resmi Kementerian PANRB untuk mempelajari praktik pengelolaan sarpras serta layanan pengadaan yang diterapkan di lingkungan Kementerian Kesehatan. Fokus kegiatan ini tidak terbatas pada tataran diskusi konseptual, tetapi juga mencakup praktik langsung melalui survei lapangan ke sejumlah fasilitas seperti Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH), Tempat Penitipan Anak (TPA) Serama, serta Kemenkes Bootcamp & Fitness Center.Dalam agenda yang berlangsung selama lima jam ini, kedua belah pihak berdiskusi secara interaktif mengenai berbagai aspek pengelolaan sarpras, mulai dari penataan taman, manajemen petugas kebersihan, pemeliharaan kendaraan dinas, hingga pengelolaan fasilitas pendukung kesejahteraan pegawai seperti fitness center dan tempat pengasuhan anak. Kegiatan ini turut melibatkan para Ketua Tim Kerja dan pegawai pelaksana yang mengelola langsung layanan-layanan tersebut, sehingga memperkaya proses pertukaran pengalaman dan pengetahuan teknis.Kegiatan benchmarking ini diharapkan menjadi ruang reflektif dan inspiratif bagi kedua kementerian untuk terus meningkatkan kualitas layanan pendukung yang berdampak pada produktivitas dan kenyamanan kerja seluruh pegawai. Dengan berbagi praktik terbaik dan tantangan yang dihadapi, diharapkan terjalin sinergi antarkementerian dalam menciptakan tata kelola sarana prasarana pemerintahan yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pelayanan publik yang optimal. Foto-Foto Kegiatan: