Bandung, 4 Maret 2022 – Melihat potensi perkembangan teknologi kesehatan dalam negeri, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan optimis Indonesia dapat menjawab tantangan dan potensi dalam meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dengan mengandalkan teknologi.
“Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk mendorong lahirnya inovasi baru di bidang kesehatan termasuk bioteknologi dan teknologi kesehatan,” kata Menkes Budi dalam sambutannya secara virtual pada Roadshow Ecosystem Meet-up 2022 di Bandung, Jumat (4/3).
Seperti inovasi tele-kesehatan (telemedicine) yang berkembang secara pesat dengan didukung oleh pemanfaatan potensi penetrasi internet di Indonesia, yaitu sebesar 76,8 persen. Industri bioteknologi modern terkini juga telah banyak berkontribusi dalam aspek pencegahan, diagnosis, hingga pengobatan penyakit.
Menurut Menkes Budi, berbagai potensi tersebut harus diintegrasikan yang didukung dengan skenario jangka panjang untuk memastikan pertumbuhan ekosistem health-tech dan bio-tech berkelanjutan. Salah satunya melalui regulatory sandbox.
“Kementerian Kesehatan sedang menyiapkan regulatory sandbox untuk menjembatani kebutuhan pengembang inovasi dengan regulator kesehatan sekaligus memberikan jaminan kepada investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan rintisan,” tegas Menkes Budi.
Ecosystem Meet-up: Ajang Temu Para Inovator Teknologi Kesehatan
Roadshow Ecosystem Meet-up merupakan bagian dari rangkaian Health Innovation Sprint Accelerator 2022 yang diselenggarakan oleh Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (DTO Kemenkes) mulai tanggal 2 sampai 17 Maret 2022 di Medan, Bandung, Surabaya, Makassar dan diakhiri dengan demo day di Jakarta.
Ajang temu para inovator teknologi kesehatan ini diikuti oleh 15 peserta terpilih dari 105 tim yang diseleksi berasal dari startup, penyedia fasilitas kesehatan, perguruan tinggi, lembaga penelitian, hingga industri kesehatan di Indonesia.
“Melalui acara ini, Kemenkes ingin mendorong kolaborasi dan menggandeng berbagai stakeholders untuk memastikan berjalannya digitalisasi dan pengembangan teknologi kesehatan di Indonesia,” kata Chief of DTO Kemenkes, Setiaji.
Berkaca dari pesatnya perkembangan fintech pasca krisis ekonomi di tahun 1998, Setiaji juga mengungkapkan optimisnya hal yang sama juga akan terjadi dengan teknologi kesehatan di Indonesia.
“Belajar dari krisis kesehatan pandemi COVID-19 ini, saya juga berharap hal tersebut juga terjadi pada teknologi kesehatan hingga muncul unicorn baru dari bidang health-tech dan bio-tech,” kata Setiaji.
Berita ini dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi Digital Transformation Office (DTO), Kementerian Kesehatan RI. Hotline COVID-19, PeduliLindungi, dan telemedisin Isoman hubungi WhatsApp Kemenkes RI pada nomor 0811 1050 0567, email [email protected], Call Center 119 ext. 9
Artikel ini telah disiarkan sebelumnya pada xxx melalui website dto.kemkes.go.id oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi-Tim Transformasi Teknologi dan Digitalisasi Kesehatan (Pusdatin-TTDK), Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567 atau email [email protected].