Pada Selasa-Jumat, 5-8 September 2023, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan telah melaksanakan Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Human-Centered Design (HCD) sebagai strategi komunikasi dalam Peningkatan Pelayanan Imunisasi. Pendekatan ini berorientasi pada pembuatan ide dan solusi serta mendorong kita untuk bekerja membuat solusi yang tepat bersama dengan kelompok sasaran melalui 12 langkah HCD. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Aston Bogor & Resort yang dihadiri para peserta dari 14 provinsi dan 42 kabupaten/kota terpilih, undangan lintas Kementerian Kesehatan terkait imunisasi, serta PPPKMI.
Pada pembukaan acara, sambutan disampaikan oleh perwakilan Direktorat Pengelolaan Imunisasi, Dr. Abdul Khalil Noorzad Perwakilan UNICEF Indonesia, serta laporan panitia oleh drg. Widyawati, MKM selaku Plt. Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Kemudian pada sesi selanjutnya terdapat dua sesi panel narasumber. Panel pertama diisi dengan paparan Update Upaya Pelayanan Imunisasi Rutin Lengkap di Indonesia oleh Vivi Voronika, SKM, M.Kes (Direktorat Pengelolaan Imunisasi), dilanjutkan dengan topik Keamanan Vaksin dan Multiple Injection oleh Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K) selaku Ketua Komisi Nasional KIPI. Lalu untuk panel kedua memaparkan Strategi Komunikasi Peningkatan Pelayanan Imunisasi Rutin Lengkap oleh drg. Widyawati, MKM selaku Plt DIrektur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, serta paparan Perjalanan Pengembangan HCD Imunisasi di Indonesia oleh Bhinuri Damawanti, SKM selaku Ketua Tim Kerja Strategi KIE Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Dalam pertemuan ini para peserta telah memaparkan hasil dari perjalanan implementasi kegiatan HCD di masing-masing wilayah kerja puskesmas. Dalam paparan terkait keberhasilannya, pendekatan HCD ini juga memberikan dampak positif dimana orangtua sebagai salah satu persona sudah mulai menerima imunisasi walau hanya beberapa jenis antigen imunisasi, serta di beberapa daerah tokoh agama sudah mulai menyampaikan terkait pentingnya imunisasi di tempat pengajian atau majelis taklim dimana masyarakat mulai banyak yang bertanya-tanya terkait kebenaran isu yang mereka terima.
Para peserta juga diberikan kesempatan untuk mengevaluasi secara mandiri dan kelompok, terkait ke-12 langkah di HCD apakah sudah tepat sasaran atau apakah ada yang bisa dipermudah penyampaiannya ke calon fasilitator lainnya ketika akan mengembangkan pendekatan HCD bagi peningkatan pelayanan imunisasi.
Dengan melalui pendekatan HCD ini, dapat mendorong petugas/tenaga kesehatan untuk turun langsung ke lapangan dan berinteraksi secara langsung kepada persona/sasaran masyarakat untuk mengetahui kebutuhan, hambatan, dan peluang di masyarakat, serta juga petugas dapat melihat secara bersama-sama berdasarkan masukan dan evaluasi dari persona-persona yang terlibat. Masyarakat merasa dilibatkan dalam pemecahan masalah, sehingga harapan selanjutnya ada rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama di masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan dan peningkatan pelayanan imunisasi.
Kedepannya, para pemangku program di daerah dapat mengoptimalkan pendekatan HCD ini. Dan tentunya HCD diharapkan dapat dikembangkan dan menjadi inovasi di berbagai provinsi dan kabupaten/kota lainnya guna mendukung peningkatan cakupan pelayanan imunisasi.
Penulis:
Eunice Margarini, SKM, MIPH
Data Lampiran File Dokument Pada acara yang terselenggara