Download Pedoman Teknis Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
Kota Surabaya, 19 November 2024Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Timur bersama Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) melaksanakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi personel Satpol PP Kota Surabaya yang dilaksanakan dalam dua tahap yakni pada tanggal 6 dan 19 November 2024 di Di Gedung Sawunggaling, Balaikota Surabaya. Pada kegiatan ini yang menjadi sasaran adalah Personel Satpol PP Kota Surabaya dengan jumlah peserta sebanyak 1.200 orang.Diharapkan setelah kegiatan ini seluruh peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan dasar dalam pertolongan pertama yang dapat diterapkan pada situasi darurat medis dan juga untuk membangun sinergi antara tim medis dan aparat pemerintah dalam menghadapi situasi kritis di lapangan.Pelatihan ini juga merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan Pusat Krisis Kesehatan untuk memperluas jangkauan pelatihan kesehatan di seluruh provinsi di Indonesia, bekerja sama dengan 11 Regional Pusat Krisis Kesehatan.
Kota Makassar, 6 November 2024Kementerian Kesehatan melakukan upaya transformasi sistem kesehatan, di mana salah satu pilarnya adalah penguatan ketahanan kesehatan (Health Security) yang bertujuan memperkuat kemampuan mendeteksi krisis kesehatan dan memperkuat ketahanan tanggap darurat untuk merespons krisis kesehatan.Untuk meminimalisasi dampak bencana terhadap kesehatan masyarakat diperlukan upaya pengelolaan krisis kesehatan, dan salah satu program prioritasnya adalah upaya pengurangan risiko krisis kesehatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak bencana khususnya terhadap kesehatan masyarakat di wilayah terdampak.Pada kesempatan ini Pusat Krisis Kesehatan sebagai koordinator dari upaya pengurangan krisis kesehatan di Kementerian Kesehatan yang akan melaksanakan fungsi teknis pelayanan dan bantuan kesehatan di lokasi krisis kesehatan mengadakan Kegiatan Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Emergency Medical Team (EMT) dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan dan Keamanan Kesehatan (Health Security).Kegiatan ini dilaksanakan secara Luring di Hotel Aryaduta, Kota Makassar pada tanggal 6-9 November 2024 yang dihadiri Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo serta perwakilan dari 17 dinas kabupatan/kota dan organisasi profesi, lintas sektor serta lintas program.Kegiatan ini diharapkan dapat terlatihnya EMT Kab/Kota dalam melakukan penanganan kegawatdaruratan medis korban bencana/krisis kesehatan, tersosialisasikannya manajemen tanggap darurat krisis kesehatan kepada EMT Kab/Kota serta teregistrasinya EMT Kab/Kota dalam Sistem Informasi Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK).
Kabupaten Rokan Hilir, Riau – Oktober 2024Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria melanda Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, pada awal tahun 2024. Lonjakan kasus malaria yang signifikan, terutama di wilayah dengan akses kesehatan terbatas, mendorong pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat bencana. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan dukungan dalam penanggulangan wabah ini melalui koordinasi lintas sektor dan intervensi kesehatan yang terarah. Situasi KLB MalariaPeningkatan jumlah kasus malaria di Rokan Hilir dipicu oleh kondisi lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Anopheles, vektor utama malaria. Curah hujan yang tinggi memperburuk situasi dengan menciptakan genangan air, tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak. Laboratorium kesehatan setempat melaporkan bahwa sebagian besar kasus disebabkan oleh Plasmodium falciparum, yang dapat memicu komplikasi berat, dan Plasmodium vivax, yang memiliki risiko kekambuhan tinggi. Kelompok yang paling berisiko tinggi mengalami komplikasi malaria adalah anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Langkah Strategis Kementerian KesehatanKementerian Kesehatan segera memberikan dukungan dengan mengimplementasikan langkah-langkah berikut: Pengiriman Tim Gabungan dipimpin Pusat Krisis Kesehatan Pengiriman Tim Gabungan Kemenkes terdiri dari Direktorat P2P Menular dan Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan, dipimpin Pusat Krisis Kesehatan, bersama-sama melakukan pendampingan manajemen, intervensi epidemiologi dan kesehatan lingkungan. Tim Gabungan juga melakukan pendampingan pembuatan rencana aksi per-sub klaster Kesehatan, kebutuhan logistik dan penyusunan SITREP kepada Dinkes Kab.Rokan Hilir. Distribusi Logistik KesehatanPengiriman logistik kesehatan pada 4 November 2024 berupa Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai untuk menunjang penanggulangan malaria di Kabupaten Rokan Hilir. Penguatan Kapasitas Pelayanan Kesehatan Distribusi Obat dan Peralatan Medis: Kementerian menyediakan Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk diagnosis cepat malaria dan obat antimalaria berbasis kombinasi artemisinin (ACT). Mobilisasi Tenaga Medis: Dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain dikerahkan untuk memperkuat layanan kesehatan di daerah terdampak. Pencegahan dan Pengendalian Vektor Fogging dan Larvasidasi: Penyemprotan insektisida dilakukan di daerah rawan malaria untuk membunuh nyamuk dewasa, sementara larvasidasi diterapkan untuk menghentikan siklus perkembangbiakan larva. Distribusi Kelambu Berinsektisida: Ribuan kelambu dibagikan kepada keluarga terdampak untuk melindungi mereka dari gigitan nyamuk, terutama saat tidur. Edukasi Lingkungan: Warga diajak untuk melakukan langkah pembersihan lingkungan, termasuk menguras genangan air dan membuang tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk. Surveilans dan Pemantauan Kasus Pelacakan Kasus: Kementerian bersama Dinas Kesehatan Riau melakukan surveilans aktif untuk memetakan wilayah persebaran malaria. Pasien yang positif malaria serta kontak erat mereka diperiksa dan diobati. Pelaporan Terintegrasi: Sistem informasi kesehatan diperkuat untuk memantau perkembangan KLB secara real-time dan memastikan distribusi sumber daya tepat sasaran. Edukasi MasyarakatKementerian Kesehatan melibatkan masyarakat lokal dalam kampanye kesehatan, termasuk mengenali gejala malaria, pentingnya pengobatan dini, dan cara pencegahan. Materi edukasi disampaikan melalui media lokal dan kegiatan langsung di lapangan. Tantangan dalam PenanggulanganMeskipun intervensi berjalan efektif, beberapa tantangan tetap muncul seperti: Akses Wilayah Terpencil: Banyak daerah terdampak sulit dijangkau karena kondisi geografis yang sulit. Keterbatasan Logistik: Lonjakan kasus awal memicu kebutuhan obat dan peralatan medis yang lebih besar dari stok yang tersedia. Keterlambatan Laporan Kasus: Beberapa pasien terlambat mencari pengobatan karena minimnya kesadaran awal tentang gejala malaria. Faktor risiko lingkungan sulit dikendalikan sektor kesehatan. Genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk ditemukan di hampir 50% wilayah. Penyelesaian masalah genangan air ini membutuhkan dukungan sektor lain. Kesimpulan dan RekomendasiPenanggulangan KLB malaria di Rokan Hilir menunjukkan betapa pentingnya koordinasi lintas sektor. Upaya penanggulangan yang kompleks, sulit diselesaikan sendiri oleh sektor kesehatan. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga untuk meningkatkan koordinasi, kolaborasi kapasitas dan integrasi sistem dengan sektor di luar kesehatan agar upaya-upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan sektor kesehatan didukung oleh seluruh sektor terkait.
Sehubungan dengan telah ditetapkannya Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/5220/2024 tanggal 3 Oktober 2024 tentang Pelaksanaan Pemberian Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Kesehatan, terlampir disampaikan Surat Edaran tersebut untuk menjadi acuan.Unduh Dokumen : Surat Pengantar SE Pemberian Tubel Bagi PNS SE Pemberian Tubel Bagi PNS
Menyusuli surat kami sebelumnya nomor KP.03.01/A.IV/31557/2024 tanggal 16 November 2024 hal Pelatihan persiapan seleksi beasiswa dan studi di Institusi Pendidikan Luar Negeri, bersama ini disampaikan bahwa pengusulan pegawai yang direkomendasikan untuk mengikuti pelatihan persiapan seleksi beasiswa dan studi di Institusi Pendidikan Luar Negeri yang semula paling lambat kami terima tanggal 30 November 2024, diperpanjang sampai dengan 6 Desember 2024. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdr. Elvi Adelina (081314502324) dan sdr. Evi Palzati (082125161698)Unduh Surat Edaran